blog

Quick Fix: Briefly unavailable for scheduled maintenance

Quick Fix: Briefly unavailable for scheduled maintenance

Ever tried updating some WordPress plugins and had the screen freeze? Did you refresh madly only to end up with this message?

Briefly unavailable for scheduled maintenance. Check back in a minute.


Well don’t panic. The fix is easy and I’ll walk you through it.

First things first…

Why does this error happen?


When you go to update a plugin, WordPress puts itself in a temporary maintenance mode state. When you see the “Briefly unavailable…” message, that’s a WordPress-generated notification that alerts any visitors about what’s happening with your site.

Let’s say you’re updating your plugins and someone happens to visit your site during the process. They’d see that notification message, say “okay” to themselves, and hopefully refresh the page in a minute.

This message is normal behavior.

What’s not normal is when your server has a slow response time or for some reason the update script is interrupted (or times out). In that case, the friendly notification morphs into a moment of dread and panic.

How to fix it.


When this happens, WordPress generates a .maintenance file in the root directory of the installation. With normal behavior, the update script completes and WordPress auto-removes the .maintenance file. In the case of an interruption of some sort, this file doesn’t get deleted and the message won’t go away.

The answer? Delete it manually.

Here are the steps:

  1. Log into your web server via FTP or your web host’s control panel.
  2. Locate the root of your WordPress install (this is where you’ll find folders for wp-content, wp-admin, and wp-includes)
  3. Look for a file called .maintenance
  4. Delete it
  5. Refresh your WordPress site and sigh a giant sigh of relief that everything’s normal again.
Ahmad BukhoriQuick Fix: Briefly unavailable for scheduled maintenance
read more
Lepaskan Hidup Kita Dari Belenggu Target

Lepaskan Hidup Kita Dari Belenggu Target

Menetapkan sasaran/target mungkin bagus. Tapi membiarkan sasaran anda mengambil alih kendali atas kehidupan anda, justru dapat menghancurkan anda. Bebaskan diri dari tirani sasaran dan rencana, demi hidup bahagia.

Banyak orang sukses dan kaya mengatakan”Saya menulis sasaran beberapa tahun lalu dan telah mencapai semuanya. Sekarang saya malah merasa lebih buruk daripada sebelum mencapainya”. Mungkin ada sebagian kita yang mengalami hal seperti ini. Kita selalu mengejar titik-titik sasaran tanpa akhir. Masalahnya, kita jadi lupa untuk menikmati proses mencapai sasaran itu, dan sasaran itu kita jadikan harga mati untuk dikejar mati-matian.

Sasaran menunjukkan titik akhir yang didefinisikan dengan jelas, bukan petualangan dalam mencapainya. Sasaran tidak melibatkan kepuasan; karena bersifat logis, terencana dan berorientasi otak kiri.

Berhentilah menjadi “pengejar sasaran”, kata Stephen M. Shapiro, nikmatilah perjalanan dan petualangan dalam proses mencapai tujuan hidup kita. Jadilah “pengikut arus” (istilah ini bukanlah untuk orang tanpa pendirian seperti konotasi selama ini). Pengikut Arus adalah orang yang menjalani hidup dari pengalaman, bukan pencapaian. Yang dimaksud adalah orang yang dikendalikan oleh minat. Inilah orang yang “bebas-sasaran” (goal-free). Mereka hidup bebas dari cekikan sasaran yang mencengkeram begitu banyak orang. Mereka hidup berdasarkan pengalaman pada setiap momen. Sebuah kehidupan yang mereka rancang sendiri, bukan ditentukan oleh masyarakat. Mereka sangat menghargai keberadaan diri mereka hari ini; mereka menghindari kekhawatiran akan hari esok.

Ketimbang mengejar sasaran secara membabi buta, Stephen M. Shapiro menyarankan untuk menemukan tujuan yang sesuai ASPIRASI kita.

Aspirasi, di pihak lain bersifat emosional, intuitif, berdasarkan pengalaman dan berorientasi otak kanan. Aspirasi membantu kita menemukan makna melalui pemahaman tujuan. Sesuatu yang lebih besar dari diri kita sendiri.

Kita memerlukan keduanya, sasaran tanpa aspirasi sering menimbulkan putus asa. Ada potensi sukses, tetapi melibatkan sedikit minat. Mencapai sasaran tidak berarti anda meraih kebahagiaan. Aspirasi tanpa sasaran pun dapat menuntun kehidupan tanpa tujuan. Kuncinya adalah memiliki keseimbangan antara sasaran dan aspirasi, dan memiliki hubungan yang benar dengan sasaran anda.

Aspirasi menghembuskan kehidupan ke dalam aktivitas kita. Aspirasi bukanlah tempat yang harus dituju. Aspirasi lebih sebagai konteks untuk menciptakan eksistensi yang kuat di saat ini. Cukup baik jika aspirasi didukung oleh sasaran dalam dosis kecil. Kadang-kadang anda perlu menggunakan goal-free (bebas-sasaran) dan berfokus pada sasaran secara bergantian. Kuncinya adalah, yakinlah untuk terhubung dengan sasaran dengan cara yang sehat.

Berikut ini adalah delapan rahasia kehidupan bebas sasaran (Goal-Free Living):

1. Gunakan kompas, bukan peta (Use a compass, not a map)
—have a sense of direction (not a specific destination), and then “meander with purpose.”

2. Percayalah bahwa anda tidak pernah tersesat (Trust that you are never lost)
—every seemingly wrong turn is an opportunity to learn and experience new things.

3. Ingatlah bahwa kesempatan sering datang, tetapi terkadang secara diam-diam (Remember that opportunity knocks often, but sometimes softly)
—while blindly pursuing our goals, we often miss unexpected and wonderful possibilities.

4. Syukurilah apa yang anda miliki (Want what you have)
—measure your life by your own yardstick and appreciate who you are, what you do, and what you have . . . now.

5. Carilah petualangan (Seek out adventure)
—treat your life like a one-time-only journey, and revel in new and different experiences.

6. Jadilah magnet manusia (Become a people magnet)
—constantly attract, build, and nurture relationships with new people so that you always have the support and camaraderie of others.

7. Terimalah keterbatasan anda (Embrace your limits)
—transform your inadequacies and boundaries into unique qualities that you can use to your advantage.

8. Remain detached.
—focus on the present, act with a commitment to the future, and avoid worrying about how things will turn out.

GOAL-FREE LIVING (Stephen M. Shapiro)

We are taught from a young age that in order to achieve great success we must set and achieve our goals. However in doing so, we become focused on where we are going rather than enjoying where we are right now. We sacrifice today in the hope that a better future will emerge, only to discover that achievement rarely leads to true joy. Goal-Free Living presents an alternative philosophy – that we can have an extraordinary life now, all without goals and detailed plans. By living for each moment, it’s possible to have a successful life and follow your passions at the same time.

This amazing book shares the personal discovery of consultant Stephen Shapiro, for whom professional success was often achieved – yet personal satisfaction remained elusive. He wanted to escape the treadmill of chasing his goals, and to find a way to make his life truly rewarding. So over ninety days, he drove 12,000 miles and interviewed 150 extraordinary people from all walks of life to learn how they lived fulfilling, happy lives. Along the way, he discovered the eight secrets to living life free from the constant pressure of goals:

* Use a compass, not a map
* Trust that you are never lost
* Remember that opportunity knocks often, but sometimes softly
* Want what you have
* Seek out adventure
* Become a people magnet
* Embrace your limits
* Remain detached

Goal-Free Living offers practical guidance on putting these valuable lessons to work in your own life every day. Take them to heart and you’ll be free of the tyranny of goals-and experience a life truly worth living.

Ref: Goal-Free Living (Stephen M. Shapiro); Badroni Yuzirman’s blog

Ahmad BukhoriLepaskan Hidup Kita Dari Belenggu Target
read more
Bismillah..Mohon Do’a restu yaa…

Bismillah..Mohon Do’a restu yaa…

Dengan niat suci untuk beribadah kepada Allah S.W.T. yang telah menciptakan makhluk-Nya berpasang-pasangan serta mengikuti Sunnah Rasul dalam membentuk keluarga sakinah, mawaddah, warahmah, perkenankanlah kami:
A S T R I . R A C H M A W A T I
Putri ketiga Bapak M.A.S Soekotjo Wirjoesudarmo dan Ibu Musriati H. Sofyan
dengan
A H M A D . B U K H O R I 
Putra kelima Bapak Sjamsuddin dan Ibu Siti Asiyah
Insya Allah akan melangsungkan aqdun-nikah dan walimatul ursy pada hari, jam, dan tanggal berikut.
Akad Nikah
Hari/Tanggal : Sabtu, 17 Juli 2010
Pukul : 09.00-10.00
Tempat : Auditorium LPP Yogyakarta
Jl. Jend. Urip Sumoharjo 100 Yogyakarta (Jl. Solo, Barat Empire XXI)
Walimatul Ursy
Hari/Tanggal : Sabtu, 17 Juli 2010
Pukul : 11.00-13.00
Tempat : Auditorium LPP Yogyakarta
Jl. Jend. Urip Sumoharjo 100 Yogyakarta (Jl. Solo, Barat Empire XXI)
kami yang berbahagia,
Kel. M.A.S Soekotjo Wirjoesudarmo – Musriati H. Sofyan &  Kel. Sjamsuddin – Siti Asiyah
Rachmawati – Bukhori
* * *
kunjungi website “Album Pernikahan Rachmawati & Bukhori” di :
Ahmad BukhoriBismillah..Mohon Do’a restu yaa…
read more
Janji Suci

Janji Suci

“Dengarkanlah wanita pujaanku
malam ini akan ku sampaikan
hasrat suci kepadamu dewiku
dengarkanlah kesungguhan ini

Dengarkanlah wanita impianku
malam ini akan ku sampaikan
janji suci satu untuk selamanya
dengarkanlah kesungguhan ini…

Aku ingin mempersuntingmu
‘tuk yang pertama dan terakhir
Jangan kau tolak dan buatku hancur
ku takkan mengulang ’tuk meminta
satu keyakinan hatiku ini
Akulah yang terbaik untukmu…”

* * *

“Janji Suci” by Yovie & Nuno

[MS.18.04.10]

Ahmad BukhoriJanji Suci
read more
Sampai Menutup Mata

Sampai Menutup Mata

Embun di pagi buta
Menebarkan bau asa
Detik demi detik ku hitung
Inikah saat ku pergi

Oh Tuhan ku cinta dia
Berikanlah aku hidup
Takkan ku sakiti dia
Hukum aku bila terjadi

Aku tak mudah mencintai
Aku tak mudah mengaku ku cinta
Aku tak mudah mengatakan
Aku jatuh cinta

Senandungku hanya untuk cinta
Tirakatku hanya untuk engkau
Tiada dusta sumpah ku cinta
Sampai ku menutup mata
Cintaku sampai ku menutup mata

Oh Tuhan ku cinta dia
Berikanlah aku hidup
Takkan ku sakiti dia
Hukum aku bila terjadi

* * *
song by : Acha Septriasa
lyric : Melly Guslow

Ahmad BukhoriSampai Menutup Mata
read more
Istikharah Cintamu

Istikharah Cintamu

Semuanya berawal dari kedua mata
Ketika engkau hanya berani mencuri pandang wajahku disana
dengan pakaian yang tak kubiarkan auratku terbuka
karena memang tak selayaknya bisa dipandang oleh sembarang mata
maka seiring perjalanan masa
kaumulai beranikan diri tuk bertanya
tuk selanjutnya berbagi cerita
telah kaukatakan kepadaku semenjak awal mula,
bahwa engkau adalah lelaki ibumu sepanjang masa
sebagai wujud bakti sebagaimana Rasul telah bersabda “Ibumu, Ibumu, Ibumu !”
begitulah dalam sebuah hadits yang kaubaca. “Lalu Ayahmu !”
sebagai kelanjutan ucapan dari lidah yang mulia.

dan sebuah jawaban dariku pun membuatmu lega
Aku berkata bahwa lebih baik memiliki suami yang berbakti daripada yang durhaka
Aku berkata bahwa lebih baik memiliki suami yang dermawan daripada bakhil harta
Aku berkata bahwa lebih baik memiliki suami yang tabah (dapat menahan diri), yang jujur (dalam kata dan perbuatan),  yang taat beribadah, yang menafkahkan harta (di Jalan Allah), dan yang berdoa memohon ampunan sebelum fajar tiba.

Aku berkata bahwa sosok yang terlihat sempurna dan tampak indah seperti orang yang bergelimang harta, berkedudukan tinggi, berkarir cemerlang, berparas elok rupawan, bersuara merdu, dan tampilan-tampilan elok duniawi lainnya,
tidaklah selalu menjadi parameter mutlak tuk dijadikan kriteria dalam memilih pendampingku nantinya, kriteria yang kata orang dapat membuat ku bahagia.
Padahal belum tentu seperti itu juga adanya, karena belum tentu juga hal-hal yang menjadi tampak indah bagi manusia kecintaan kepada yang diingininya tersebut adalah yang akan membahagiakan kita, karena hanya kepada Allah lah tempat kembali terbaik, dimana keindahan dan kebahagiaan sejati itu hanya bisa didapatkan.

Aku juga berkata bahwa aku mempunyai harapan bahwa pendampingku kelak adalah orang yang bisa membuatku bahagia. Aku pernah berkata ingin segera menikah sebagai suatu rencana bila kelak Allah mempertemukanku dengan jalan pilihan Nya
agar mampu menjaga kemurnian dan kesucian niatku dalam mewujudkan berbagai cita serta menjadikanku lebih kuat kala cobaan dan ujian datang menerpa,
karena akan ada seseorang yang Insya Allah akan mendampingi senantiasa.

Engkau pernah berkata kepadaku bahwa yang harus aku tahu adalah bahwa engkau adalah lelaki biasa, yang segala kelebihan dan kelemahan pastilah kaupunya.
Engkau pernah berkata bahwa engkau sekarang sudah lulus kuliah
saat ini pun engkau sudah memiliki ma’isyah (penghasilan), yang bahkan jauh sebelum kelulusan kuliahmu pun sudah lebih dulu kaudapatkan ma’isyahmu yang Alhamdulillah lebih dari cukup bagimu

Dan teman-teman mu pun berkata, bahwa sudah waktunya bagimu mencari ‘Aisyah
yang mungkin dengan simpanan yang ada cukuplah untuk sebuah walimah
tentu saja yang sederhana dan bukan yang meriah
dan Engkau pun berkata bahwa belum sanggup untuk menyediakanku sebuah rumah karena itu kauberpikir untuk mengontrak dulu sajalah….

Suatu ketika, ketika aku bertanya tentang poligami, kaujawab bahwa itu adalah ketentuan Ilahi. Tentu saja engkau menyetujui, lantas aku bertanya apakah engkau akan melakukannya suatu saat nanti, lalu kaujawab, apa mungkin bila adil sebagai syarat utama tak mampu kaumiliki
Aku tersenyum di mulut atau mungkin sampai ke hati
Sambil mengakui bahwa diriku belum bisa menerima bila hal itu terjadi dan diriku juga tak bisa menyamai Saudah binti Zam’ah istri nabi yang tulus ikhlas kepada ‘Aisyah dalam berbagi

Suatu ketika giliran engkau bertanya tentang kemampuan ku bertilawah
Aku menjawab aku bisa walau tak mau dibandingkan dengan para Qori’ah
Karena aku merasa masih banyak berbuat salah dalam mengucap hukum tajwid dan huruf huruf hijaiyah
Insya Allah kita kan bersama sama belajar bila kelak kita menikah
untuk mewujudkan keinginanku agar bisa menerangi setiap ruang rumah
dengan alunan suara Al-Qur’an yang merupakan ayat ayat Qauliyah
dari situ mungkin kita bisa membaca ayat ayat Kauniyah

Untuk memastikan keyakinanmu untuk menikah aku pun mengundangmu tuk datang ke rumah sebagai awal perkenalan dengan Bunda dan Ayah. dan sebuah titik temu tercapailah istikharah mencari jawaban tuk menggapai Alhub Fillah wa Lillah
Dalam Do’a kau bersimpuh pasrah memohon datangnya jawaban kepada sang Pemberi Hidayah
Bila jawaban itu masih menggantung di langit, maka turunkanlah
Bila jawaban itu masih terpendam di perut bumi, maka keluarkanlah
Bila jawaban itu sulit kauraih, maka mudahkanlah
Bila jawaban itu masih jauh, maka dekatkanlah

Teruntuk Calon Suamiku
Terimakasih atas sebuah Ta’aruf yang indah
bila datang jawaban itu, kumohon agar memanggilku dengan sebutan 
“Adhek”


* * *

[18.03.2010.18:40pm]
Ahmad BukhoriIstikharah Cintamu
read more

My Name Is . . .

dag dig dug . . .

hati ini rasanya campur aduk..
ada perasaan cemas, takut.. sekaligus juga bahagia bercampur menjadi satu…
sepanjang perjalanan..
hanya untaian do’a yang terus-menerus terucap dalam hati . . .

Robbishrohli sodri.. Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku.. (QS.20:25)
wayassirli amri.. dan mudahkanlah untukku urusanku.. (QS.20:26)
wakhlul ‘uqdatam millisani.. dan lepaskanlah kekakuan lidahku.. (QS.20:27)
yafqahu qauli.. supaya mereka mengerti perkataanku.. (QS.20:28)

Yaa Allah hamba memohonkan Ridho-Mu..
bismillah dan melangkah. . .

* * *
bumi Allah.03.04.2010.20:00-21:30
moment indah penuh barokah 
yang ‘kan selalu teringat sepanjang hayat . . .

Ahmad BukhoriMy Name Is . . .
read more

Perkenankanlah Aku Mencintai-Mu Semampuku

Tuhanku,

Aku masih ingat, saat pertama dulu aku belajar mencintaiMu…
Lembar demi lembar kitab kupelajari…
Untai demi untai kata para ustadz kuresapi…
Tentang cinta para nabi
Tentang kasih para sahabat
Tentang mahabbah para sufi
Tentang kerinduan para syuhada
Lalu kutanam di jiwa dalam-dalam
Kutumbuhkan dalam mimpi-mimpi
dan idealisme yang mengawang di awan…
Tapi Rabbii,
Berbilang detik, menit, jam, hari, pekan, bulan
dan kemudian tahun berlalu…
Aku berusaha mencintaiMu dengan cinta yang paling utama, tapi…
Aku masih juga tak menemukan cinta tertinggi untukMu…
Aku makin merasakan gelisahku membadai…
Dalam cita yang mengawang
Sedang kakiku mengambang, tiada menjejak bumi…
Hingga aku terhempas dalam jurang
Dan kegelapan…
Wahai Ilahi,
Kemudian berbilang detik, menit, jam, hari, pekan, bulan
dan tahun berlalu…
Aku mencoba merangkak, menggapai permukaan bumi
dan menegakkan jiwaku kembali
Menatap, memohon dan menghibaMu
Allahu Rahiim, Ilaahi Rabbii,
Perkenankanlah aku mencintaiMu
Semampuku
Allahu Rahmaan, Ilaahi Rabii
Perkenankanlah aku mencintaiMu
Sebisaku
Dengan segala kelemahanku
Ilaahi,
Aku tak sanggup mencintaiMu
Dengan kesabaran menanggung derita
Umpama Nabi Ayyub, Musa, Isa hingga Al musthafa
Karena itu izinkan aku mencintaiMu
Melalui keluh kesah pengaduanku padaMu
Atas derita batin dan jasadku
Atas sakit dan ketakutanku
Rabbii,
Aku tak sanggup mencintaiMu seperti Abu bakar, yang menyedekahkan seluruh hartanya dan hanya meninggalkan Engkau dan RasulMu bagi diri dan keluarga. Atau layaknya Umar yang menyerahkan separo harta demi jihad. Atau Utsman yang menyerahkan 1000 ekor kuda untuk syiarkan dienMu. Izinkan aku mencintaiMu, melalui seratus-dua ratus perak yang terulur pada tangan-tangan kecil di perempatan jalan, pada wanita-wanita tua yang menadahkan tangan di pojok-pojok jembatan. Pada makanan–makanan sederhana yang terkirim ke handai taulan.
Ilaahi,
aku tak sanggup mencintaiMu dengan khusyuknya shalat salah seorang shahabat NabiMu hingga tiada terasa anak panah musuh terhunjam di kakinya. Karena itu Ya Allah, perkenankanlah aku tertatih menggapai cintaMu, dalam shalat yang coba kudirikan terbata-bata, meski ingatan kadang melayang ke berbagai permasalahan dunia.
Robbii, aku tak dapat beribadah ala para sufi dan rahib, yang membaktikan seluruh malamnya untuk bercinta denganMu. Maka izinkanlah aku untuk mencintaimu dalam satu-dua rekaat lailku. Dalam satu dua sunnah nafilahMu. Dalam desah napas kepasrahan tidurku.
Yaa, Maha Rahmaan,
Aku tak sanggup mencintaiMu bagai para al hafidz dan hafidzah, yang menuntaskan kalamMu dalam satu putaran malam. Perkenankanlah aku mencintaiMu, melalui selembar dua lembar tilawah harianku. Lewat lantunan seayat dua ayat hafalanku.
Yaa Rahiim
Aku tak sanggup mencintaiMu semisal Sumayyah, yang mempersembahkan jiwa demi tegaknya DienMu. Seandai para syuhada, yang menjual dirinya dalam jihadnya bagiMu. Maka perkenankanlah aku mencintaiMu dengan mempersembahkan sedikit bakti dan pengorbanan untuk dakwahMu. Maka izinkanlah aku mencintaiMu dengan sedikit pengajaran bagi tumbuhnya generasi baru.
Allahu Kariim,
aku tak sanggup mencintaiMu di atas segalanya, bagai Ibrahim yang rela tinggalkan putra dan zaujahnya, dan patuh mengorbankan pemuda mata hatinya. Maka izinkanlah aku mencintaiMu di dalam segalanya. Izinkan aku mencintaiMu dengan mencintai keluargaku, dengan mencintai sahabat-sahabatku, dengan mencintai manusia dan alam semesta.
Allaahu Rahmaanurrahiim, Ilaahi Rabbii
Perkenankanlah aku mencintaiMu semampuku.
Agar cinta itu mengalun dalam jiwa.
Agar cinta ini mengalir di sepanjang nadiku.
Ahmad BukhoriPerkenankanlah Aku Mencintai-Mu Semampuku
read more

Thank You Allah . . .

Alhamdulillah, skripsi ini kupersembahkan untuk ciptaan Allah yang paling bermakna dalam hidupku, Ibu dan Bapak terkasih yang telah mendidik & membesarkanku dengan doa dan air mata cinta-Nya

* * *

Assalammu’alaykum WR. WB.

Penulis mengucap puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta barokah-Nya, sehingga  penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul :


“IMPLEMENTATION OF RUN-LENGTH ALGORITHM AS DATA COMPRESSION MEDIA

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Bapak Sigit Anggoro, S.T., M.T. selaku Ketua STMIK AKAKOM Yogyakarta.
  2. Bapak Ir. M. Guntara, M.T, selaku Pembantu Ketua I bidang akademik STMIK AKAKOM Yogyakarta.
  3. Ibu Indra Yatini B, S.Kom., M.Kom. selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika  Strata Satu (S1) STMIK AKAKOM Yogyakarta.
  4. Bapak Drs. Tri Prabawa, M.Kom. selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing penulis selama pelaksanaan skripsi ini.
  5. Bapak dan Ibu tercinta, yang tiada putus kasih sayang dan do’anya. Semoga Allah SWT memuliakan keduanya di dunia dan akhirat.
  6. Kakak-kakakku Mas Irfan, Mbak Riris, Mas Dayat, Mbak Siti, Mbak Rahmi, Mas Agung dan juga adik-adikku Arif & Ani.
  7. *****. R., atas semangat, motivasi, dukungan serta do’anya. . .  🙂
  8. Sahabat-sahabatku Mas Andhyka Muttaqien, Mas Yudi Ajus, Mas Zainal, Pak Bandono, Dhea, Atma, teman-teman hoshiZora Community, SMA Negeri 7 Yogyakarta, temen-temen Tjakra Teladan Yk, Podjok Dolanan Crew,  PrimagamaKids, SevenEnders 2002, CV Srunk-X Tunas Perkasa, Rumah-66, team Scientific Journal Dinas Pendidikan prov.DIY, Jaringan Peneliti Pendidikan Kota Yogyakarta (JP2KY) atas segala sumbangsih, perhatian dan dukungannya.
  9. dan semua teman, sahabat, serta pihak2 yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, yang telah membantu baik secara moril dan spirituil atas terselesaikannya skripsi ini..

Jazakumullahu khoiran katsiraa…Semoga Allah SWT senantiasa membersamai setiap langkah dan memberikan yang terbaik untuk kita. Amin.

Wassalammu’alaykum WR. WB.
Yogyakarta, 08 Februari 2010
Ahmad Bukhori, S. Kom. hohohoho 🙂
presentation day
dosen penguji 
(ki-ka : Drs. Tri Prabawa, M.Kom., Badiyanto, S.Kom., M.Kom., L.N. Harnaningrum, S.Si., M.T.)
menunggu.. saat-saat mendebarkan.. (tapi koq malah narsis yo? he he he)
Ahmad BukhoriThank You Allah . . .
read more

Your Guardian Angel

When I see your smile
Tears run down my face
I can’t replace
Now that I’m strong I have figured out
How this world turns cold
And it breaks through my soul and I know
I’ll find deep inside me
I can be the one
I will never let you fall
I’ll stand up with you forever
I’ll be there for you through it all
Even if saving you sends me to heaven
It’s ok
It’s ok
It’s okayayay
Seasons are changing and waves are crashing and
Stars are falling all for us
Days grow longer and nights grow shorter
I can show you I’ll be the one
I will never let you fall
I’ll stand up with you forever
I’ll be there for you through it all
Even if saving you sends me to heaven
‘Cause you’re my
You’re mine
My true love
My whole heart
Please don’t throw that away
‘Cause I’m here for you
Please don’t walk away and
Please tell me you’ll stay
Yeah
Waohohaoh
Stay
Woaohoh
Waohohoh
Use me as you will
Pull my strings just for a thrill
And I know I’ll be ok
Though my skies are turning grey (grey)
I will never let you fall
I’ll stand up with you forever
I’ll be there for you through it all
Even if saving you sends me to heaven
I will never let you fall
I’ll stand up with you forever
I’ll be there for you through it all
Even if saving you send me to heaven
I will never let you fall
I’ll stand up with you forever
I’ll be there for you through it all
Even if saving you sends me to heaven

Songwriters: Ronnie Winter
Your Guardian Angel lyrics © Universal Music Publishing Group

Ahmad BukhoriYour Guardian Angel
read more